Ratus


ratus

Ratus adalah suatu bentuk perawatan khusus untuk vagina. Ratus telah dikenal sejak jaman dahulu terutama di daerah kekuasaan kerajaan Jawa dan dipakai oleh para puteri kerajaan untuk menjaga dan merawat organ intim mereka. Proses perawatan vagina dengan menggunakan ratus ada dua macam: dengan penguapan maupun pengasapan. Keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengurangi keputihan, meyeimbangankan kelembaban, sebagai antiseptik, peningkat gairah seksual, menghilangkan bau badan dan bau tak sedap dari organ intim. Saat ini, ratus masih dilakuan dan dijadikan tradisi oleh kebanyakan orang Jawa untuk menjaga kesehatan daerah organ intim wanita. Istilah ratus pun bermacam-macam, antara lain Spa Vagina, V-Spa, Ratus-V atau Feminine Spa.

Sebagai perawatan tradisional, bahan yang dipakai untuk meratus tentunya bahan-bahan alami, terutama rempah-rempah, misalnya kunyit, kayu manis, cengkih, atau daun sirih.

Manfaat Ratus

Ratus kaya akan manfaat, antara lain menstimulasi peredaran darah, mengatasi sindrom pra-menstruasi, menghilangkan rasa nyeri dan kelelahan otot, serta menghangatkan vagina. Vagina yang letih kembali segar. Ratus tidak dapat menyembuhkan infeksi atau keputihan, melainkan hanya mencegah. Oleh karena itu perawatan ratus sebaiknya dilakukan apabila keadaan vagina sehat.

Perawatan ratus berbeda dengan gurah vagina. Pada gurah, rempah-rempah dimasukkan ke dalam vagina, sedangkan ratus pada intinya adalah penguapan. Semua bahan herbal direbus sampai mendidih di dalam wadah tembikar (bahan yang mampu menahan air rebusan tetap panas lebih lama).

Jika dilakukan dengan benar, spa vagina menurunkan risiko terkena penyakit kanker rahim. Logikanya, bila kebersihan daerah sekitar vagina terjaga, kemungkinan infeksi akan berkurang.

Keamanan Ratus

Ratus merupakan perawatan vagina yang sudah dipakai oleh para leluhur sejak ratusan tahun silam dan dipakai turun temurun di kalangan para puteri kerajaan. Resep dari ratus kebanyakan di peroleh secara turun temurun.

Ginekolog dari RS. Permata Cibubur, Jakarta, Dr. Dwiana Ocviyanti Sp.OG, yang juga pengasuh rubrik Seks & Ginekologi di majalah Femina, mencoba mengupasnya sampai tuntas.

Kita harus tahu anatomi vagina. Bentuk liang vagina seperti pipa yang bolong di tengah. Tetapi, dalam keadaan normal, dinding vagina akan saling menempel erat sehingga bentuknya gepeng. Bentuk seperti ini tidak memungkinkan ada benda atau zat-zat dari luar yang bisa masuk dan menembus liang vagina. Dengan alasan ini, uap ratus tidak akan bisa masuk ke liang vagina dan otomatis tidak akan mengganggu kesehatan vagina.

Benarkah ratus bisa mengurangi infeksi? Secara langsung, ratus tentu saja tidak mengurangi infeksi. Tetapi, secara tidak langsung, uap hangat yang membuat pembuluh darah melebar dan alirannya makin lancar itu memungkinkan jumlah sel darah putih yang bertugas untuk melawan infeksi juga akan makin banyak. Bila ada kuman yang masuk, mekanisme pertahanan diri jadi lebih baik.

Benarkah ratus memengaruhi keasaman vagina? Kondisi di dalam vagina memang asam (pada kisaran 3,5 – 5). Dengan kadar keasaman ini, di dalam vagina tumbuh mikroba normal yang hanya cocok tumbuh pada kondisi ini. Jamur, misalnya, tidak akan bisa tumbuh bila kondisi keasaman vagina tetap terjaga. Tetapi, dengan anatomi vagina dan fakta bahwa uap ratus tidak akan bisa masuk ke liang vagina, maka ratus vagina tidak akan mengganggu keasaman vagina.

Benarkah ratus membuat vagina kesat? Secara alami, vagina memiliki kelenjar bartholin yang terletak di dinding liang vagina yang bertugas memproduksi cairan. Fungsi cairan ini untuk membersihkan sekaligus menghanyutkan benda-benda asing (yang bisa membahayakan kesehatan vagina) ke luar. Pada saat terangsang dan berhubungan seksual, vagina akan memproduksi lebih banyak cairan yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak teriritasi oleh gesekan penis. Tetapi, karena anatomi vagina yang gepeng saat tidak terpakai, ratus tidak akan mengganggu fungsi vagina dalam memproduksi cairan.

Benarkah ratus melemaskan otot vagina yang kaku? Ya. Uap ratus yang hangat akan membuat otot vagina dan daerah sekitarnya menghangat. Kehangatan itu membuat pembuluh darah yang ada di sana melebar sehingga aliran darah menjadi lancar. Hal inilah yang membuat otot-otot vagina lebih relaks. Efek ini mirip dengan mandi air hangat saat kita sedang capek. Aliran darah yang lancar akan membuat tubuh jadi segar dan nyaman.

Bolehkah melakukan ratus vagina pada masa nifas? Boleh saja karena ratus bisa membantu melenturkan otot vagina yang kaku. Pastikan Anda sudah tidak mengalami perdarahan. Bila masih terjadi perdarahan, pembuluh darah yang melebar akibat penguapan bisa membuat perdarahan makin hebat. Jika memang ingin melakukannya, tunggulah hingga minimal 2 minggu pasca persalinan. Lebih baik lagi bila Anda menunggu hingga masa nifas berakhir.

Benarkah wanita yang masih perawan tidak boleh melakukan ratus vagina? Secara medis, tak ada alasan yang melarang wanita yang belum pernah berhubungan seksual untuk melakukan ratus vagina. Karena ratus bersifat penguapan, dan tidak memasukkan sesuatu ke dalam vagina. Jangan sekali-kali memasukkan pembersih apa pun ke dalam vagina, karena bisa mengganggu kesehatannya. Cukup basuh vagina dengan air bersih, karena vagina punya mekanisme pembersihan alami. Untuk vagina bagian luar (vulva), boleh membersihkan dengan sabun karena terdapat banyak lemak yang tidak bisa bersih hanya dengan air.